Cruz adalah tokoh Partai Republik terbaru yang menenangkan Trump dengan menyuarakan kekhawatiran akan penipuan pemilu tahun 2024
Para petinggi Partai Republik sudah bergegas untuk menerima narasi penipuan pemilu 2024 yang di sebarkan oleh mantan Presiden Donald Trump dalam semangat mereka untuk menenangkan calon dari partai mereka.
Tokoh-tokoh partai terkemuka semakin memperingatkan bahwa mereka hanya akan mengakui hasil pemilu presiden bulan November jika tidak ada kecurangan. Namun belum ada indikasi bakal terjadi kejanggalan dalam pemilu. Dan peringatan mereka muncul meskipun banyak badan legislatif negara bagian Partai Republik mengambil langkah untuk memperketat aturan pemungutan suara – berdasarkan kebohongan Trump tentang kecurangan pada tahun 2020.
Tren baru Partai Republik yang meragukan integritas pemilu 2024 di ungkapkan oleh Senator Ted Cruz pada hari Rabu dalam sebuah wawancara dengan Kaitlan Collins dari CNN. Anggota parlemen Texas, yang pada tahun 2016 berada di belakang Trump meskipun mantan presiden tersebut menghina ayah dan istrinya, secara keliru menyatakan bahwa pemilu tahun 2020 di nodai oleh penipuan. Terlepas dari klaim Trump mengenai ketidakberesan dalam pemungutan suara, beberapa pengadilan. Termasuk Mahkamah Agung AS, menolak klaim mantan presiden tersebut bahwa ia di tipu dari kekuasaannya. Dan Jaksa Agung Trump saat itu, William Barr. Memeriksa klaimnya dan memutuskan bahwa tidak ada kecurangan yang meluas yang akan mengubah hasil pemilu.
Cruz adalah tokoh Partai Republik terbaru yang menenangkan Trump
Namun Cruz mengatakan kepada Collins bahwa pertanyaan tentang apakah dia akan menerima hasil pemilu 2024 adalah hal yang “konyol.” Merusak pemilu bahkan sebelum pemilu di laksanakan merupakan ancaman besar bagi demokrasi.
dan klaim tersebut merupakan hal yang tidak masuk akal,” kata Cruz. “Kita mempunyai sistem hukum pemilu yang menyeluruh: masyarakat menentang pemilu. Pemilu di batalkan, dan kecurangan pemilu terbukti. Itu terjadi sepanjang waktu.” Cruz, yang keberatan dengan hasil pemilu di Arizona, yang kalah tipis oleh Trump dari Biden, pada 6 Januari 2021. Melanjutkan dengan menyatakan ada kecurangan yang signifikan pada tahun 2020. Dan dia menyiratkan hal yang sama bisa terjadi tahun ini.
“Jika Demokrat menang, saya akan menerima hasilnya, tapi saya tidak akan mengabaikan penipuan apapun yang terjadi,” kata Cruz. Merusak pemilu bahkan sebelum pemilu di laksanakan merupakan ancaman besar bagi demokrasi.
Sebuah tanda kekuatan Trump
Pengabaian yang di lakukan oleh para tokoh senior Partai Republik tampaknya di latarbelakangi oleh rasa takut untuk mengalahkan Trump. Pemimpin Partai Republik yang telah dua kali di makzulkan dan memiliki kekuasaan untuk mengakhiri kariernya di partai tersebut hanya dengan berbalik melawan seorang anggota parlemen. Penentuan posisi tersebut terlihat seperti meletakkan dasar bagi tantangan terhadap keadilan pemilu 2024 jika Trump kalah pada bulan November. Merusak pemilu bahkan sebelum pemilu di laksanakan merupakan ancaman besar bagi demokrasi.