Stadion Emirates Martin Ødegaard temukan rumahnya di Arsenal. Martin Ødegaard: Bagaimana remaja ajaib akhirnya menemukan rumahnya di Arsenal
Saat ia memimpin tim di dalam Stadion Emirates yang riuh pada Selasa malam, kapten Arsenal Martin Ødegaard memikul beban ekspektasi di pundaknya.
The Gunners membutuhkan pembalikan defisit gol dari leg pertama melawan Porto untuk mengamankan tiket aman ke perempat final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 14 tahun – dalam turnamen yang belum pernah di menangkan Arsenal.
Namun di tengah kebisingan yang menggelitik dan membuat bulu kuduk merinding, pemain Norwegia itu tampak seperti orang paling tenang di stadion.
Mungkin pantas jika hal pertama yang di lihat Ødegaard ketika dia keluar dari terowongan sebelum kick-off adalah sebuah tanda besar yang terbentang di tribun lawan bertuliskan ‘Rumah Kami’ dalam bahasa Spanyol.
Karena Ødegaard tampaknya akhirnya menemukan rumahnya di Arsenal.
Meski mendapat tekanan. Sang gelandang tetap tertawa dan bercanda dengan anak-anak yang berbaris di depan para pemain sebelum kick-off. Melakukan yang terbaik untuk meyakinkan mereka di tengah suasana riuh yang di ciptakan oleh para penggemar yang sangat ingin melihat kemajuan tim mereka di kompetisi utama Eropa.
Ketenangannya adalah tanda apa yang akan terjadi. Pada malam ajaib bagi para penggemar Arsenal. Ødegaard kembali menampilkan penampilan sensasional. Sekali lagi terbukti menjadi pemicu kreatif tim asuhan Mikel Arteta.
Stadion Emirates Martin Ødegaard temukan rumahnya di Arsenal
Umpannya yang halus di saat-saat terakhir babak pertama membelah pertahanan Porto dan memberi Leandro Trossard peluang sempurna untuk menyamakan skor secara agregat.
Setelah itu. Ødegaard mendorong tim maju. Larinya yang tanpa henti menjadi standar yang harus di ikuti rekan satu timnya dan visinya dalam menguasai bola terbukti menjadi ancaman terus-menerus terhadap ketahanan pertahanan Porto.
Bahkan ketika tuan rumah tampak melelahkan. Ada Ødegaard yang mengatur penonton. Memohon lebih banyak dukungan untuk timnya.
Tidak mengherankan. Kapten Arsenal pertama yang mengambil tindakan dalam adu penalti yang menegangkan. Melepaskan tembakannya tanpa keributan. Kemudian merayakannya dengan membusungkan dada dan menempelkan lencana di kausnya.
Itu adalah perayaan yang bisa dia ulangi beberapa saat kemudian setelah Porto gagal dalam dua upaya mereka. Dengan pemain Norwegia itu memimpin timnya dalam putaran kemenangan di sekitar Stadion Emirates yang memantul.