Penasihat militer Iran terbunuh di Suriah, menurut laporan. Penasihat militer Iran terbunuh di Suriah, berdasar laporan, 2 bulan sesudah Iran dan Israel nyaris berperang
Gempuran udara Israel di dekat kota Aleppo di Suriah pada Senin pagi tewaskan seorang penasihat militer Iran, media Iran memberikan laporan, 2 bulan sesudah Timur Sedang ada di tingkat perang besar saat Israel dan Iran terturut dalam gempuran secara langsung yang tidak pernah terjadi awalnya di daerah masing-masing.
Saeed Abiyar, penasihat Korps Ajudan Revolusi Islam (IRGC) Iran di Suriah, meninggal dalam gempuran itu, kantor informasi semi-resmi Iran, Tasnim, memberikan laporan.
Kantor informasi Suriah SANA menjelaskan kejadian itu terjadi sekitaran jam 00.20 waktu di tempat di hari Senin sesudah Israel memperlancar gempuran udara dengan rudal, menarget “beberapa titik” di sekitaran Aleppo, tanpa memberi info tentang korban jiwa.
CNN sudah minta komentar dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yang umumnya tidak mengaku gempuran itu.
Abiyar ialah anggota IRGC pertama kali yang di sampaikan di bunuh oleh Israel semenjak April, saat Israel di perhitungkan mengebom kompleks kedutaan Iran di Damaskus, tewaskan sejumlah komandan, termasuk komandan paling tinggi IRGC yang bertanggungjawab atas jalinan dengan Suriah dan Lebanon.
Republik Islam membalasnya gempuran itu dengan mengeluarkan rangkaian drone dan rudal ke Israel, yang beberapa sukses di hadang. Israel membalasnya, kata seorang petinggi AS ke CNN, menarget pangkalan udara militer khusus Iran di dekat kota Isfahan.
Penasihat militer Iran terbunuh di Suriah, menurut laporan
Iran sudah kerahkan penasihat militer ke Suriah untuk memberikan dukungan Presiden Suriah Bashar al-Assad semenjak perang saudara pecah di situ di tahun 2011. Israel di yakinkan sudah memperlancar sejumlah gempuran pada target. Iran dan Hizbullah di Suriah dalam sekian tahun akhir, khususnya semenjak di awalinya gempuran mereka. Perang dengan Hamas di Gaza. Mereka sudah mengingatkan jika Iran menggantinya jadi “pangkalan invasi pada Israel.”
Apa yang terjadi seterusnya?
Sesudah sama-sama balas sakit hati di bulan April, Iran menjelaskan faksinya sudah membuat “kesamaan baru” dengan. Israel, dan janji akan membalasnya setiap Israel serang keperluannya di masa datang. “Zaman kesabaran vital sudah usai,” kata Mohammad Jamshidi, wakil kepala staff presiden Iran.
Gempuran hari Senin ini memperlihatkan jika “kesamaan baru” Iran, yang memperlihatkan jika Iran sudah mengembalikan penangkalan, mungkin tidak terwujud, kata Trita Parsi. Seorang riset Iran yang berbasiskan di. Washington DC dan wapres eksekutif dari tempat pemikir Quincy Institute, sambil menambah jika ini ialah hal yang paling tepat. Gempuran pertama dari macamnya semenjak baku tembak pada bulan April.
Ini terjadi di saat terjadi pergolakan lokal di Iran. Bekas Presiden Ebrahim Raisi meninggal bulan kemarin dalam kecelakaan helikopter bersama. Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan petinggi Iran yang lain. Iran sekarang sedang pada proses pilih pimpinan baru. Gempuran pertama dari macamnya semenjak baku tembak pada bulan April.