Kelaparan terjadi di wilayah Darfur di Sudan setelah berbulan-bulan terjadi perang saudara
Kelaparan telah berlangsung di kamp Zanzam dekat kota El Fasher sejak Juni, menurut Komite Peninjau Kelaparan (FRC) yang didukung PBB. Populasi kamp tersebut telah membengkak menjadi sekitar setengah juta orang sejak awal konflik saat ini.
Pernyataan resmi mengenai kelaparan sangat jarang terjadi. Kesimpulan yang diambil oleh FRC ini merupakan kesimpulan ketiga sejak sistem pemantauan tersebut dibentuk 20 tahun yang lalu, dan merupakan kesimpulan pertama dalam kurun waktu lebih dari 7 tahun. Deklarasi sering kali dikeluarkan sebagai seruan tegas untuk memberikan lebih banyak dana dari komunitas internasional guna mencegah kematian lebih lanjut.
Meskipun temuan ini terbatas pada kamp Zanzam, laporan tersebut memperingatkan bahwa “banyak wilayah lain di. Sudan masih berisiko kelaparan selama konflik dan terbatasnya akses kemanusiaan terus berlanjut.”
El Fasher, ibu kota negara bagian Darfur Utara di Sudan, selama berbulan-bulan telah dikepung oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF), sebuah kelompok pemberontak yang mengangkat senjata melawan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) pada bulan April 2023. Konflik tersebut telah menghancurkan banyak negara. sebagian besar ibu kota negara, Khartoum, dan sejak itu menyebar ke wilayah lain.
Kelaparan terjadi di wilayah Darfur di Sudan
Perang tersebut telah mengubah Sudan menjadi apa yang disebut PBB sebagai “salah satu bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah.” Lebih dari 10 juta orang menjadi pengungsi internal di negara ini, dan lebih dari 25 juta orang menghadapi kelaparan akut.
Meskipun laporan hari Kamis menandai deklarasi resmi kelaparan yang pertama, Program Pangan Dunia (WFP) pada bulan Mei memperingatkan bahwa masyarakat di Darfur terpaksa makan rumput dan kulit kacang karena wilayah tersebut dilanda kelaparan.
Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), yang dilaporkan oleh FRC, mendefinisikan kelaparan sebagai “kekurangan pangan yang ekstrem.” Yang kemungkinan besar akan menyebabkan kelaparan, kematian, kemelaratan, dan malnutrisi pada tingkat yang sangat akut. Kelaparan dinyatakan jika dua orang dewasa atau empat anak untuk setiap 10.000 orang meninggal setiap hari karena kelaparan, atau kombinasi dari kekurangan gizi dan penyakit.
Terakhir kali FRC menyatakan kelaparan adalah pada tahun 2017, ketika 80.000 orang di Sudan Selatan menghadapi kondisi kelaparan di beberapa bagian. Negara Persatuan setelah tiga tahun perang saudara. Satu-satunya deklarasi lainnya datang pada tahun 2011. Ketika hampir setengah juta orang di Somalia mengalami kelaparan akibat konflik, kekeringan dan curah hujan yang buruk.