Ulasan USMNT Copa América: Pecat Berhalter. Pembahasan USMNT Copa América: Siapakah yang harus di tuding? Pecat Berhalter?
Program timnas putra AS sudah alami banyak beberapa hari muram dalam sejarahnya. Astaga, kita bicara mengenai team yang bertahan sepanjang 40 tahun tanpa lolos ke Piala Dunia. Tersisih lebih cepat dari Copa América 2024 tidak sama dengan tidak lolos ke Piala Dunia 2018, tapi bisa secara gampang di taruh di lima peristiwa terjelek.
AS jadi tuan-rumah kompetisi, mendapatkan support penuh dari beberapa fans AS, dan di taruh di group yang dipandang gampang di kalahkan. Tetapi, entahlah bagaimana AS sukses sia-siakan semua keuntungan itu, dan tersisih di sesi kualifikasi group.
Tambah jelek , tidak ada laga bersaing di luar Concacaf sampai Piala Dunia 2026, yang memunculkan kekuatiran besar mengenai berapa terbuktinya AS mendekati kompetisi itu. Terang, timnas putra AS tidak ke arah yang betul, menjadi apa seterusnya?
Jeff Carlisle dan Jeff Kassouf sudah ada di atas lapangan untuk mengulas tiap cara USMNT di perjalanan team itu di. Copa América yang singkat, dan mereka membahas di mana tempat kekeliruannya.
Siapakah yang paling pantas di tuding atas tersingkirnya USMNT lebih cepat?
Carlisle: Cukup untuk menjelaskan, ada beberapa faksi yang perlu dituding. Silahkan kita awali secara Berhalter.
Ulasan USMNT Copa América: Pecat Berhalter
Team ini cuma memperlihatkan sedikit perkembangan semenjak di awalinya transisi 2026. Saat transisi paling akhir usai, masalahnya ialah penyerang awalan yang handal dan kreasi lebih lengkap, khususnya di baris tengah. Berhalter sanggup mengambil pemain No. 9 sejati pada diri Folarin Balogun (selanjutnya mengenainya nanti), dan dia memanipulasi rekondisi jalinan dengan Gio Reyna yang nampaknya siap untuk menangani, minimal beberapa, permasalahan kreasi. Pengalaman yang terkumpul dalam team di harap bisa menolong di tempat ini.
Tetapi, team itu belum makin membaik. Gempuran nampaknya tetap terlampau tergantung pada Christian Pulisic untuk membuat peristiwa ajaib. Minimnya kesempatan yang terbentuk tetap jadi permasalahan besar, yang di perburuk oleh minimnya di siplin, dan sejumlah pertahanan yang menyangsikan. Dan saat sebelum seorang memperlihatkan jika AS membuat 26 kesempatan dalam tiga kompetisinya, 15 salah satunya terjadi saat menantang Bolívia , yang dapat di sebut team terjelek di kompetisi itu.